Senin, 20 April 2015

Proses Berfikir

 syifa aulia rahmah

Proses Berfikir
Proses Berfikir adalah kecekapan menggunakan akal menjalankan proses pemikiran / kemahiran berfikir. Seseorang yang memperolehi kemahiran berfikir sanggup dan cekap dalam menyusun perbincangan, konsep atau idea secara yang teratur dan membuat kesimpulan atau keputusan yang tepat untuk tindakan yang terarah dan sewajarnya.
Konsep Berpikir
  • Edward de Bono ( 1976 )
    - Kemahiran berfikir ini membolehkan manusia melihat pelbagai perspektif untuk menyelesaikan masalah dalam sesuatu situasi tertentu.
  • Dewey ( 1910 ) menegaskan :
    - Pemikiran yang dihasilkan adalah kerana terdapat situasi keraguan atau masalah tertimbul. Pemikiran merupakan aktiviti psikologikal dalam sesuatu proses yang dialami untuk digunakan menyelesaikan masalah dalam situasi yang dihadapi.
  • Menurut pandangan Islam, berfikir ialah fungsi akal yang memerhatikan tenaga supaya otak manusia dapat bekerja dan beroperasi. Tenaga ini diperolehi melalui tafakur.
      Berdasarkan pandangan dan definisi yang dihuraikan Konsep Pemikiran bolehlah dirumus sebagai :
“ Pemikiran ialah satu proses yang menggunakan pikiran untuk mencari makna dan penyelesaian terhadap sesuatu keraguan atau masalah yang timbul dengan menggunakan berbagai cara yaitu membuat pertimbangan dan keputusan serta refleksi yang logikal dan perbincangan terhadap proses yang dialami.

PROSES BERFIKIR
Berfikir melibatkan pengendalian operasi mental tertentu dalam minda seseorang. Operasi terbagi kepada 2 jenis iaitu :
  • Operasi Kognitif
    - adalah kemahiran berfikir yang sering kita gunakan setiap hari, seperti mengelas, membanding, membuat urutan dan lain-lain.
  • Operasi Meta kognitif
    - merupakan operasi yang mengarah dan mengawal kemahiran dalam proses kognitif
    yaitu memandu dan membimbing segala aktiviti pemikiran manusia di antara komponen-komponen berfikir.
PRINSIP KEMAHIRAN BERFIKIR
  • Sentiasa bersikap kostektif iaitu mempunyai sikap positif bagi semua jenis kemahiran berfikir dan elakkan dari bersikap negatif.
  • Berfikir secara perlahan-lahan dan sentiasa berfikir secara mudah.
  • Melupakan rasa ego, kita perlu mengikis perasaan ego kita jika inginkan setiap kemahiran berfikir yang digunakan itu dapat manafaatnya.
  • Sentiasa menukar arah otak kita berfikir iaitu, bila kita perlukan berfikir secara logik, kreatif dan lateral. Kita juga perlu menggunakan pelbagai kemahiran berfikir untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
  • Tentukan tujuan kita berfikir dan sering bertanyakan diri sendiri tujuan dan apakah hasil yang diharapkan.
  • Perlu mengambil kira emosi dan perasaan orang lain serta diri sendiri sewaktu berfikir.
  • Kita perlu memikirkan alternatif lain sebelum kita membuat keputusan yang lebih baik. Setiap idea perlulah dilihat secara global supaya perincian kita tidak lari atau melencong dari skop atau landasan yang sebenar. Setiap pemikiran haruslah di akhiri dengan tindakan yang seharusnya mendatangkan kesan yang baik pada orang lain.
ALAT BERFIKIR
- Penguasaan murid terutama dalam kemahiran berfikir menjadi lebih berkesan melalui penggunaan alat berfikir yang sesuai semasa proses pengajaran dan pembelajaran berjalan. Contoh alat berfikir yang biasa digunakan ialah pengurusan grafik, peta minda dan alat CORT. Ia dapat membantu murid bagi mengimbas kembali maklumat berkaitan yang boleh digunakan untuk membantu mengabungkan maklumat-maklumat baru.
JENIS-JENIS PEMIKIRAN
  • Pemikiran Konvergen
    - Mengikut Guilfort 1976, pemikiran konvergen ialah salah satu jenis daya berfikir. Beliau melihat pemikiran konvergen sebagai daya berfikir yang membolehkan seseorang menggunakan pengetahuan sedia ada dengan integrasi logik dan susunan demi menghasilkan idea atau jawapan yang lazim. Penyelesaian masalah juga dilakukan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, peraturan prinsip, teori, hukum atau rumus yang sedia ada. Pemikiran konvergen tertumpu ke arah mencari satu jawaban atau satu cara tertentu dikenali sebagai pemikiran tertumpu atau pemikiran berpandu. Ia juga disebut pemikiran penaakulan atau pemikiran kritis.
    Proses pemikiran yang terlibat dalam menjawab soalan ini ialah menenangkan, menyatakan, membanding dan membedakan.
    Pemikiran Konvergen berdasarkan pengetahuan / pengalaman yang telah ada.
    Jawaban Tunggal
    Masalah Tertutup
  • Pemikiran Divergen.
    - Dikenali sebagai pemikiran bercapah dan memerlukan seseorang itu berfikir secara kreatif tentang sesuatu maklumat. Ia merujuk kepada berfikir dalam penyelesaian sesuatu masalah dari berbagai-bagai sudut. Menurut Davidoff (1976), pemikiran divergen memerlukan jawapan yang banyak dan berbagai. Idea yang terhasil juga asli dan bernilai. Individu yang berfikiran divergen diangap individu yang kreatif. Ia juga dikenali sebagai pemikiran mendaar atau lateral dan mempunyai unsur intuisi akal supaya masalah terbuka dapat diselesaikan dengan berbagai cara yang unik dan luar biasa.
  • Pemikiran Reflektif
    - Menurut Birchall (1992) pemikiran reflektif memerlukan penggunaan pengalaman-pengalaman sedia ada untuk menimbang kemungkinan-kemungkinan tindakan alternatif yang boleh jaya untuk mencapai objektif penyelesaian masalah serta menetapkan keputusan bagi tindakan seterusnya.
    Wilson J & Wing Jan L (1993) berpendapat pemikiran reflektif adalah berhubung rapat dengan aspek-aspek pemikiran yang lain.
  • Pemikiran Kritis dan Kreatif
    Renungan kembali Refleksi Pemikiran Meta kognitif
    Perkaitan dengan pengalaman-pengalaman sedia ada



Setiap orang pasti menginginkan yang positif. Hanya orang yang tidak/kurang berpendidikan saja yang ingin yang negatif. Awal dari keinginan positif adalah dengan berfikir positif. Berfikir positif sangat dahsyat. Kenapa? Karena dengan berfikir positif, kita bisa merubah sesuatu yang buruk menjadi baik. Berfikir negatif malah akan membuat yang baik menjadi buruk atau yang buruk akan tambah buruk lagi. Jadi, berfikirlah yang positif walaupun dalam situasi yang buruk. Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara untuk berfikir positif? Nah sekarang Artikel Motivasi akan memberikan beberapa cara dan tipsnya. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Hindari berkata yang bersifat negatif
 
Cobalah untuk memperbaiki kata-kata anda yang bersifat negatif seperti tidak, jangan, dan lain sebagainya. Hilangkan kata yang bersifat negatif tersebut dengan kata yang bersifat positif. Dengan itu, kita bisa termotivasi dengan kalimat yang bersifat positif. Jika kita mengucapkan kalimat bersifat negatif, kita malah akan merasa putus asa dan menjadi tidak bersemangat untuk melakukan hal yang sebenarnya bisa kita lakukan. Seperti contoh: "aku tidak mau jadi orang miskin!" kalimat tersebut bersifat negatif. Coba kita rubah menjadi kalimat positif, hasilnya "aku mau jadi orang kaya!". Nah kan itu lebih baik dan bersifat menyemangati. Rasakan perbedaannya dan cobalah untuk kalimat yang lain. Dengan mengucapkan kalimat yang bersifat positif, otak kita jadi terstimulasi ke yang positif dan hormon penyemangat kita akan terangsang(secara ilmiah | di tubuh kita, ada hormon yang memicu semangat dan fikiran kita sangat memengaruhi hormon tersebut). Itulah kenapa berfikir positif bisa memicu semangat kita.
“setiap kata yang anda keluarkan sangat memengaruhi diri anda sendiri. jadi, berkatalah yang positif”
2. Hindari berprasangka negatif
 
Nah, ini juga merupakan salah satu ciri orang yang suka berfikir negatif. Janganlah langsung berprasangka negatif/buruk terhadap orang lain jika anda tidak tahu yang sebenarnya terjadi. Misalnya, anda sedang berpacaran dengan 'Dya' tapi anda melihatnya sedang duduk berdua dengan lawan jenisnya(entah itu orang lain atau teman anda). Anda jangan berprasangka buruk dengan mengira kalo Dya sedang berselingkuh dengan orang lain dan memarahinya juga memusuhi orang yang anda benci itu(biasa disebut ‘cemburu’). Akhirnya Dya mengira bahwa anda adalah orang yang tidak baik dan tidak cocok jadi pasangannya. Akhirnya anda akan bertengkar dengannya dan selanjutnya putus. Nah, kalo begitu kan lebih baik begini jika anda melihat Dya dan lawan jenisnya duduk berdua: anda tersenyum dan ikut bergabung dengan mereka, anggap saja mereka itu temenan/sahabatan/saudara sehingga hal tersebut tidak menyakiti hati anda dan hubungan anda dengan Dya akan semakin langgeng.
Mulai sekarang, cobalah untuk tidak berprasangka buruk kepada siapapun. Karena setelah berprasangka buruk, anda pasti akan menyesal dikemudian hari saat anda tahu kalau prasangka anda salah.
“cobalah untuk tidak berprasangka buruk kepada siapapun. Karena setelah berprasangka buruk, anda pasti akan menyesal dikemudian hari saat anda tahu kalau prasangka anda salah”
3. Cobalah untuk melakukan aktivitas/kegiatan yang bersifat positif
 
Ini sangat berpengaruh terhadap kepribadian anda(bisa juga kepribadian anda memengaruhi macam kegiatan anda). Jadi, supaya anda berkepribadian yang baik(atau bisa disamakan dengan posirif) anda juga harus melakukan aktivitas-aktivitas yang positif/baik juga. Hindarilah aktivitas yang bersifat negatif seperti kebut-kebutan, mencuri, berbuat curang, dan lain-lain. Itu hanya akan merusak image anda menjadi buruk. Lakukan hal yang positif seperti berolahraga, belajar kelompok, atau('dan' lebih baik) melakukan kegiatan sosial. Itu akan membuat citra anda makin baik dan makin dikenal oleh masyarakat. Jadi, lakukanlah aktivitas yang positif maka hasil yang anda dapatkan akan positif juga.
“lakukanlah aktivitas yang positif maka hasil yang anda dapatkan akan positif juga”
Intinya adalah: berfikir, berkata, dan bertindak yang positif saja. Yang negatif dikurangi(jangan terlalu dihilangkan. Karena yang negatif belum tentu tidak baik sama halnya dengan yang positif delum tentu baik). Dengan itu, semoga kita menjadi pribadi yang lebih positif dan dipantaskan untuk menjadi sukses. Astungkara(dalam agama Hindu | sama artinya dengan 'Amin')
“Intinya adalah: berfikir, berkata, dan bertindak yang positif saja dan yang negatif dikurangi”
Nah dari kamu ini ya, mana yang sering kamu pikirkan antara berfikir Positif dengan berfikir Negatif? Hayo Jujur pasti banyak berfikir yang Netral aja deh ( Sebagai pahlawan penengah agar tidak terjadi perang antar saudara, #hihihi ) Mungkin sebagaian dari kita tidak tersadar juga, loh ko tiba-tiba ujuk-ujuk moro-moro berfikiran seperti ini? Padahal kan tak pernah terfikir sedikitpun untuk mencuri permen Sugus bukan? Nah ko bisa berfikir seperti ini? Wah gawat ini hatiku tiba-tiba saja galau aku ingin menolongnya agar dia bisa terselamatkan dari serangan Monster ubur-ubur? ( Nah, ini mulai ) Pastinya tak pernah kita sangka bukan tiba-tiba muncul pemikiran seperti itu? Ada juga yang bilang, ” Gak ada niat buat lakuin itu ko, tiba-tiba saja muncul dengan sendirinyua. Sumprit deh! “
Perlu kita ketahui juga, ibaratnya gini ” Tak akan ada bara ( Bramakumbara, #hihihi Bara api maksudnya! ) jikalau kita tidak menyulutnya dengan sepercik api ” Benar bukan? Sebenarnya tanpa kita sadari, sebelum kita berfikir mata memang terlebih dahulu sebagai media paling luar dan paling mengetahui apa yang ada didepan mata kita, jadi wajar jika kita sering berubah pikiran. Tapi tidak selamanya mata itu berpengaruh dengan bagaimana cara pola pikir kita. Yang paling sangat berpengaruh adalah ” Daya Ingat “. Percaya atau tidak daya ingat seseorang akan membuatnya berfikir kedepan dan terbelakang, dalam artian semua yang ada dalam memori kita akan lebih cepat teringat ( semua yang senang, yang menguntungkan bagi kita, dan yang menyedihkan ) dan akan cepat mengubah semua yang ada di depan mata kita.
Maka dari itu, perlu kita pelajari jauh lebih dalam mengenai bagimana cara kita berfikir Positif untuk semua hal yang akan kita lakukan kelak. Salah satunya adalah masa depan kita, dan mengurangi berfikiran Negatif untuk kehidupan kita. Dibawah ini merupakan cara bagimana kita bisa berfikir Positif , diantaranya sebagi berikut:
  1. Do’a
    Mengapa Do’a dianggap hal paling penting sebelum mengerjakan suatu hal? Pasti sudah tau bukan, semua yang ada di Dunia ini atas Kuasa Allah SWT. Jadi untuk sebuah Do’a baik itu dalam berfikir maupun bertindak dan berbicara sangatlah penting sebelum kita melakukannya.
  2. Sehat
    Sehat disini adalah sehat secara pikir, tidak gila dan tidaklah Stress. Karena kita juga tau, orang yang terlalu berfikiran berlebihan akan mengakibatkan hal buruk dalam bertindak. Seperti mengira mereka berbuat buruk kepada kita, selalu ingin marah, dan ingin rasanya dia pergi dari kehidupan kita. Tapi perlu kita tau juga, berfikir sehat ada kaitan erat dengan keadaan lingkungan sekitar, jadi sebaik mungkin buat lingkunganmu senyaman mungkin seperti apa yang kamu idamkan. Insya Allah semua akan baik pula ketika kita akan memasuki lingkungan baru. ( Kalau bisa sih, buat aja lingkungan baru yang akan kamu datangi seperti lingkungan nyaman yang kamu tinggali )
  3. Percaya pada Diri Sendiri ( Convident )
    Orang mana sih yang gampang gonta-ganti pendirian? Apakah karena dia Galau antara beberapa pilihan? Apakah dia binggung banyaknya orang yang menyuruh begini dan begitu? Sebenarnya gampang saja memberikan kesan Positif kita dalam bertindak. Kembali lagi pada awal, apa yang pernah kamu ucapkan dan inginkan sebelum kamu memutuskan untuk bertindak? Percayalah pada diri sendiri, meskipun banyak sekali sahabat, teman, pacar, bahkan Keluarga memberikan jalan terbaik, tapi semua keputusan itu tetap pada diri kita. Kata sahabat saya sih “ Back To You, Bro ” ( Huwaaa ) Namun, ada kalanya juga masukan mereka harus kita pertimbangkan juga demi masa depan.
  4. Yakin Semua Baik-baik
    Setelah kita sudah diberikan kepercayaan diri yang cukup, yakinkan dalam diri ini bahwa semua akan baik-baik saja. ( Kalau dalam filem ” 3 Idiots ” mereka bilang All is Well ) Karena bagaimanapun juga, semua yang kita lakukan nanti, hasilnya juga akan kita dapatkan sendiri. Jadi kesan yakin semua akan baik-baik saja merupakan cara paling mujarab dan semakin memantapkan kita dalam bertindak untuk memutuskan sesuatu. Beda ceritanya jika kita berpikiran kurang yakin, pasti hasilnyapun tidak akan maksimal dan terkesan setengah-seperapat. #hehehe


  1. Ambil Hikmah
    Nah setelah kita sudah berfikir, bertindak dan memutuskan segalanya dengan sesuatu yang Positif. Pada tahapan ini kita diminta untuk mengambil hikmah dari serangkain apa yang sudah kita lakukan tadi, meskipun ada berbagai macam pilihan, ada berbagai macam ajakan, tapi kita dituntut untuk bisa percaya diri dengan keputusan kita. Entah itu nanti berhasil ataupun gagal semoga saja mampu membawa kita dalam kebaikan. Dan setelah semua menemukan hasil, waktunya kita untuk mengambil hikmah. Dari sekian tadi mana yang sekiranya sangat penting untuk terus kita tingkatkan, dan mana yang harus kita buang.
Semoga saja sedikit banyak dari tulisan diatas mampu membuat kita semakin tepat dalam berfikir dan bertindak untuk memutuskan segala hal. Percayalah Do’a dan kekuatan orang yang kita sayang akan menuntun kita dalam puncak kesuksesan yang baik.

Fungsi Akal Fikiran Manusia


Pendahuluan
Imam Ghazali di dalam kitabnya 'Ihya Ulumuddin', mendefinisikan akal sebagai sumber ilmu, tempat timbul, dan sendi ilmu. Ilmu itu berlaku daripada akal sebagaimana berlakunya buah-buahan daripada pohon kayu, sinar dari matahari dan penglihatan daripada mata. Akal juga sering ditakrifkan sebagai alat perubahan berfikir, menimbang buruk baik, atau merasakan segala perubahan keadaan, sehingga dapat mengambil manfaat daripadanya. Tegasnya, akal ialah nur (cahaya) yang dibekalkan oleh Tuhan kepada manusia.  

Akal ialah satu senjata atau kekuatan pemberian Allah yang amat berharga kepada setiap insan. Antara seluruh makhluk ciptaan Allah, manusialah golongan yang paling sempurna, terindah, terbaik, serta terhormat sekalipun manusia bukan makhluk yang terbesar atau tertinggi. Hal ini diterangkan oleh Allah s.w.t. dalam firman-Nya yang bermaksud:

  "Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaan." (Surah At-Tiin, ayat 4) 

Dengan dibantu oleh pancaindera yang lima, akal dapat membezakan antara hitam dan putih, tinggi dan rendah, buruk dan baik, merugikan dan menguntungkan, yang merosak atau membaiki, dan sebagainya. Bahkan, dengan akal itu manusia telah berjaya mencipta alat-alat modern yang mengagumkan.

Fungsi dan Peranan Akal
Fungsi utama akal adalah untuk mengenal Tuhan-Nya, memerhatikan segala kekuasaan-Nya, melihat segala keindahan alam serta kebesaran kudrat-Nya supaya dapat menyingkap perkara yang tersembunyi di sebalik rahsia-rahsia itu. Fungsi ini selaras dengan penegasan yang pernah dibuat oleh Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:

  "Akal itu terbahagi kepada tiga bahagian, sebahagian untuk mengenal Allah, sebahagian untuk taat kepada Allah, dan sebahagian lagi untuk sabar (dapat menahan hati) daripada maksiat akan Allah".
Dalam ajaran Islam, mempergunakan akal, menakluk alam, atau menyelidik segala perkara, bukanlah tujuan kepada perkara itu sahaja tetapi supaya kita ingat bahawa di sebalik perkara yang terlihat itu ada kuasa yang ghaib. Di sebalik hidup sekarang ada lagi suatu kehidupan yang lebih kekal. Rasulullah s.a.w. juga pernah mengingatkan manusia supaya menggunakan akal dan fikiran seperti dalam sabdanya yang bermaksud:

  "Wahai manusia! Gunakanlah akal untuk mengenal Tuhanmu! Nasihat-menasihatilah dengan menggunakan akal, nescaya kamu ketahui perkara yang diperintahkan kepadamu dan perkara yang dilarang. Ketahuilah bahawa akal itu menolong kamu di sisi Tuhan mu. Ketahuilah bahawa orang yang berakal ialah orang yang mentaati Allah. Meskipun mukanya cantik, dia orang besar, kedudukannya mulia, bentuknya bagus, lancar dan pandai berbicara, beruk dan khinzir lebih berakal di sisi Allah daripada orang yang menderhakai-Nya".

Al-Quran sentiasa menyeru kaum Muslimin supaya berfikir dan merenung. Seruan ini terdapat di dalam kebanyakan surah. Lapangan yang paling bagus yang boleh diteroka oleh akal manusia ialah kejadian langit dan bumi. Lapangan inilah yang sering disuruh kita memikirkannya. Allah berfirman yang bermaksud:


  "Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi dan pertukaran malam dan siang menjadi keterangan bagi orang yang mengerti, yang mengingati Allah ketika berdiri dan duduk, ketika berbaring, dan memikirkan tentang kejadian langit dan bumi". (Surah Al-Imran, ayat 190-191).

Nikmat dan Syukur

Sebenarnya, akal ialah sebesar-besar nikmat dan kurnia yang diberikan Tuhan kepada manusia kerana akal itu akan melindungi dan memeliharanya daripada segala bahaya dan mala petaka yang akan mencelakakannya. Dengan akal, manusia akan takut kebesaran Allah, lalu menahan jiwanya daripada menurut nafsu, sehingga dia dijanjikan tempat di syurga.
 
Tetapi jika jiwanya dikuasai oleh keinginan yang jahat sehingga pemikirannya dibelit oleh telunjuk nafsu dan syahwat, maka sesungguhnya tempat yang disediakan untuknya ialah neraka Jahanam. Allah telah mengancam akan menyeksa mereka yang lalai dan tidak menggunakan pemikiran untuk mengenal Tuhan dan melihat kekuasan-Nya, lalu dia sesat dan terjerumus dalam pelbagai kesalahan dengan pilihannya sendiri.

Hal ini disebabkan ilmu yang paling tinggi ialah mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya membawa kepada tahap keyakinan yang disebut sebagai haqq al-yaqin. Tetapi tidak ramai orang yang menyedarinya, malah bertindak membelakangi jalan yang selamat dengan memandang ringan nikmat akal yang dikurniakan oleh Tuhan kepadanya. Dia lebih suka tinggal dalam kejahilan. Sehubungan itu, Allah berfirman yang bermaksud:

  "Kami beri mereka telinga, mata, dan hati tetapi telinga, mata, dan hati mereka itu tiada berguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar